Pages - Menu

Wednesday, November 11, 2015

Komunikasi dan Kepemimpinan - Teori Organisasi Umum 2 #

1. A. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi

Pengertian Komunikasi Secara Umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Komunikasi bukan cuma terkait dengan bagaimana cara menggunakan bahasa tapi sangat terkait juga dalam menyampaikan pesan dalam bentuk yang lainnya seperti tatapan mata, gesture tubuh, serta mungkin intonasi. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, pikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.

B. Jenis dan Proses Komunikasi
Jenis-jenis Komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
2. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antar pribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.
3. Komunikasi Kelompok (Kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4.Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.
5.Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
6. Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Penginterpretasian.
2. Penyandian.
3. Pengiriman.
4. Perjalanan.
5. Penerimaan.
6. Penyandian balik.
7. Penginterpretasian.

C. Komunikasi Efektif

14 Teknik Kemampuan Komunikasi Yang Efektif

1. Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka – Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda.
2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka – Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif.
4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa – Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.
5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan – Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.
6. Beri mereka kontak mata yang lama – kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.
7. Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin – Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring berjalannya waktu.
8. Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di tim yang berbeda.
9. Berikan mereka senyuman terbaik anda – Ketika anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.
10. Menawarkan saran yang bermanfaat – Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
11. Beri mereka motivasi – Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain – Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka – nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda mengatakannya. Hal ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.
14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju – Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.

2. A. Teori dan Arti Kepemimpinan
Dalam  teori kepemimpinan,  ada  beberapa  macam  teori  di  antaranya:

1. Great  Man  Theory
 Teori  ini  mengatakan  bahwa  pemimpin  besar  (great  leader)  dilahirkan,  bukan  dibuat  (leader  are born,  not  made).  Dilandasi  oleh  keyakinan  bahwa  pemimpin  merupakan  orang yang  memiliki  sifat-sifat luar  biasa  dan  dilahirkan  dengan  kualitas  istimewa  yang  dibawa  sejak  lahir  dan  ditakdirkan  menjadi seorang  pemimpin  di  berbagai  macam  organisasi.  Orang  yang  memiliki  kualitas  dapat  dikatakan  orang yang  sukses  dan  disegani  oleh  bawahannya  serta  menjadi  pemimpin  besar. Teori  great  man didasarkan  pada  gagasan  bahwa  setiap  kali  ada  kebutuhan  kepemimpinan,  maka  munculah  seorang manusia  yang  luar  biasa  dan  memecahkan  masalah.  Konsep  kepemimpinan  pada teori  ini  yang  disebut  orang  besar  adalah  atribut  tertentu  yang  melekat  pada  diri  pemimpin  atau  sifat personal,  yang  membedakan  antara  pemimpin  dan  pengikutnya.

2. Teori  Sifat                
            Teori  sifat  kepemimpinan  membedakan pada  pemimpin dari  mereka  yang bukan pemimpin dengan cara  berfokus  pada  berbagai  sifat  dan  karakteristik  pribadi  masing-masing.  Pada  teori  ini  bertolak  dari dasar  pemikiran  bahwa  keberhasilan  seorang  pemimpin  ditentukan  oleh  sifat-sifat  atau  ciri-ciri  yang dimilikinya.
Dalam  mencari ciri-ciri  kepemimpinan  yang  dapat  diukur,  para  peneliti  menggunakan  dua  pendekatan  yaitu  mereka berusaha  membandingkan  ciri-ciri  dari  dua  orang  yang  muncul  sebagai  pemimpin  dengan  ciri-ciri  yang tidak  demikian  dan  mereka  membandingkan ciri  pemimpin yang  efektif  dengan ciri-ciri  pemimpin  yang tidak  efektif.  Menurut  Ronggowarsito,  menjelaskan  bahwa  seorang  pemimpin  harus  memiliki  Hastabrata,  yaitu delapan  sifat  unggul  seorang  pemimpin  yang  dikaitkan  dengan  sifat-sifat  alam  di  antaranya:
a. Bagaikan  kartika  atau  bintang. Menjadi  pusat  pandangan  sebagai  sumber  kesusilaan,  menjadi  kiblat  ketauladanan  dan    menjadi sumber  pedoman.
b. Bagaikan  meja  atau  awan. Menciptakan  kewibawaan,  mengayomi  meneduhi  sehingga  semua  tindakan  menimbulkan ketaatan.
c. Bagaikan  bumi teguh,  kokoh  pendiriannya  dan  bersahaja  dalam  ucapannya.
d. Bagaikan  samudra luas  pandangan,  lebar  dadanya,  dan  dapat  membuat  rakyat  seiya  sekata.
e. Bagaikan  hagni  atau  api adil,  menghukum  tanpa  memandang  bulu,  yang  salah  menjalankan  hukuman  dan  yang  baik mendapat  pahala. Bagaikan  bayu  atau  angin adil,  jujur,  terbuka  dan  tidak  ragu-ragu.

3. Teori  Perilaku
Teori  perilaku  disebut  juga  dengan  teori  sosial  dan  merupakan  sanggahan  terhadap  teori  great  man. Pemimpin  itu  harus  disiapkan,  dididik  dan  dibentuk  tidak  dilahirkan  begitu  saja  (leaders  are  made,  not born).  Setiap  orang  bisa  menjadi  pemimpin,  melalui  usaha  penyiapan  dan  pendidikan  serta  dorongan oleh  kemauan  sendiri. Dalam  hal  ini,  pemimpin  mempunyai  deskripsi  perilaku:
a.Konsiderasi  dan  struktur  inisiasi
Perilaku  seorang  pemimpin  yang  cenderung  mementingkan  bawahan  memiliki  ciri-ciri  ramah tamah,  mau  berkonsultasi,  mendukung,  membela,  mendengarkan,  menerima  usul  dan  memikirkan kesejahteraan  bawahan  serta  memperlakukannya  setingkat  dirinya.
b. Berorientasi  kepada  bawahan  dan  produksi
Perilaku  pemimpin  yang  berorientasi  yang  berorientasi  kepada  bawahannya  ditandai  oleh penekanan pada  hubungan atasan-bawahan,  perhatian pribadi pemimpin pada  pemuasan kebutuhan bawahan  serta  menerima  perbedaan  kepribadian,  kemampuan  dan  perilaku  bawahan.

4. Teori  Kepemimpinan  Situasional
Teori  kepemimpinan  situasional  adalah  suatu  pendekatan  terhadap  kepemimpinan  yang menganjurkan  pemimpin  untuk  memahami  perilaku  bawahan,  dan  situasi  sebelum  menggunakan perilaku  kepemimpinan  tertentu.  Pendekatan  ini  menghendaki  pemimpin  untuk  memiliki  kemampuan diagnosa  dalam  hubungan  antara  manusia  (Monica,  1998).  Dalam  teori  ini  dijelaskan  bahwa  seorang  pemimpin  memilih  tindakan  terbaik  berdasarkan variabel  situasional. Seorang  pemimpin  yang  efektif  dalam  teori  ini  harus  bisa  memahami  dinamika  situasi  dan menyesuaikan  kemampuannya  dengan  dinamika  situasi  yang  ada.

5. Teori  Kepemimpinan  Karismatik
Dalam  teori  ini  para  pengikut  memiliki  keyakinan  bahwa  pemimpin  mereka  diakui  memiliki kemampuan  yang  luar  biasa.  Kemampuan  mempengaruhi  pengikut  bukan  berdasarkan  pada  tradisi  atau otoritas  formal  tetapi  lebih  pada  persepsi  pengikut  bahwa  pemimpin diberkati  dengan bakat  supranatural dan  kekuatan  yang  luar  biasa.
Para  pemimpin  akan  lebih  dipandang  sebagai  karismatik  jika mereka  membuat  pengorbanan  diri,  mengambil  resiko  pribadi  dan  mendatangkan  biaya  tinggi  untuk mencapai  visi  yang  mereka  dukung.
Konsep  karismatik  menurut  Weber  (1947),  konsep  yang  lebih  ditekankan  kepada  kemampuan pemimpin  yang  memiliki  kekuatan  luar  biasa  dan  mistis.  Menurutnya,  ada  lima  faktor  yang  muncul bersamaan  dengan  kekuasaan  yang  karismatik  yaitu:
a.Adanya  seseorang  yang  memiliki  bakat  luar  biasa
b.Adanya  krisis  sosial
c.Adanya  sejumlah  ide  yang  radikal  untuk  memecahkan  krisis  tersebut
d.Adanya  sejumlah  pengikut  yang  percaya  bahwa  seseorang  itu  memiliki  kemampuan  luar  biasa yang  bersifat  transendental  dan  supranatural,  serta
e.Adanya  bukti  yang  berulang  bahwa  apa  yang  dilakukan  itu  mengalami  kesuksesan.

Kepemimpinan atau Leadership adalah suatu cara untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain, bawahan atau kelompok untuk saling bekerja sama dalam upaya mencapai suatu tujuan bersama tanpa adanya unsur paksaan. Dalam pengertian diatas dapat di ambil 4 poin inti dalam kepemimpinan, yaitu :
1.      Kepemimpinan merupakan sebuah proses
2.      Kepemimpinan melibatkan pengaruh
3.      Kepemimpinan muncul di dalam kelompok
4.      Kepemimpinan melibatkan tujuan bersama

Kepemimpinan sangat penting dalam suatu organisasi, karena kepemimpinan merupakan faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi atau manajemen. Kepemimpinan itu ada di dalam diri pemimpin. Suatu organisasi akan menjadi buta dan tidak memiliki arah jika tidak ada unsur kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Dalam Kepemimpinan terdapat Pemimpin dan Pimpinan dan jangan pernah menganggap sama antara keduanya.
Pimpinan : Orang yang dipilih berdasarkan suatu seleksi dan tentunya dia tidak sepenuhnya disukai oleh yang lainnya, biasanya pimpinan berorientasi pada hasil.
Pemimpin : Orang yang dianggap mampu menjadi pedoman hidup atau panutan bagi orang lain, dan tentunya dia disukai oleh banyak orang dan dipilih berdasarkan kepercayaan serta berorientassi pada proses. Pemimpin harus berada satu langkah didepan dari anggotanya.
Kepemimpinan sangat erat hubungannya dengan kepercayaan. Membangun kepercayaan anggota atau bawahan itu sangat sulit. Sehingga diperlukan bukti nyata ketika memimpin suatu organisasi. Ketika kepercayaan menjauh tujuanpun akan menjauh, tapi jika kepercayaan dekat dengan kita yakinlah tujuanpun semakin dekat dengan kita.
Ada sebuah kutipan dari mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla : “ Katakan yang akan dikerjakan, kerjakan yang dikatakan, dan komunikasikan apa yang telah dikerjakan dan yang tidak dikerjakan “. Tidak mustahil dengan membangun ketiga hal tersebut kepercayaan akan lebih mudah terbina.

B. Tipologi Kepemimpinan

Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
1. Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, sukar menerima kritikan dari bawahannya, menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5. Tipe Demokratis
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemimpin
Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok. Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu, kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain. Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Disamping itu, pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Menurut Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah sebagai berikut;
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis dalam mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
a) Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya.  Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang
b) Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
c) Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya. Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.

Kesimpulan :
            Komunikasi menjadi hal yang paling mendasar dalam bersosialisasi. Jenis komunikasi yang dianut serta proses yang terjadi melalui tahap demi tahap akan menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Menciptakan suatu komunikasi yang efektif dapat dilakukan dengan kesan yang diciptakan, pertanyaan yang diajukan, bahasa tubuh dan perhatian yang menujukkan bahwa kita respect kepada orang tersebut. Jika sudah mampu menguasai komunikasi dengan efektif maka orang lain akan lebih mudah memahami apa yang disampaikan dan dapat dijadikan teladan atau pimpinan dalam menyalurkan suatu perintah atau tugas. Arti kepemimpinan dalam setiap individu juga berpengaruh dalam memerintah termasuk dalam tipologi kepemimpinan yang dipandang mulai dari tipe otokratis, militeristis, paternalistis dan demokratis. Faktor-faktor kepemimpinan dalam kecerdasan, motivasi dan hubungan manusiawi juga sangat berpengaruh dalam bagaimana cara pemimpin itu memimpin bawahan nya.

Referensi :

John Adair, “Cara Menumbuhkan Pemimpin”, Gramedia Pustaka Utama, 9792234276, 9789792234275.

No comments:

Post a Comment