Pages - Menu

Monday, March 23, 2015

Manusia Berbudaya



1. Definisi
Budaya? Mungkin kata itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Budaya sering dihubungkan dengan sesuatu yang khas dan mengandung arti yang dalam. Bila kita telaah lebih jauh dalam kata budaya terdapat kata “daya” yang bisa diartikan sebagai sebuah tindakan atau usaha dalam melakukan sesuatu. Apalagi dalam negara kita yaitu Indonesia yang kaya akan budaya tentu akan menggerakkan banyak aktivitas yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Budaya sendiri dapat menghasilkan beragam hal yang menarik, ditambah lagi bila itu dilakukan oleh suatu makhluk hidup terutama kita sebagai manusia pasti akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Namun, terkadang kita sering tidak mengerti arti budaya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari. Budaya sering disalah artikan oleh manusia sehingga menimbulkan hal- hal yang tidak baik. Gila akan budaya yang ada juga berdampak buruk satu sama lain dalam bersosialisasi. Untuk dapat memahami dengan lebih mudah, mungkin budaya bisa memiliki arti yang hampir sama dengan adat. Mengapa saya dapat berpikir seperti itu? Karena adat dan budaya sama- sama memiliki hal yang tidak biasa dan beragam di dalam nya. Agar kita dapat mengerti itu semua mari kita mencari tau hal mendasar dari budaya tersebut. Menurut Wikipedia, Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya itu sebenarnya kompleks dan memiliki arti ganda sesuai dari sudut pandang mana kita mengartikannya. Bila budaya berkaitan dengan budi dan akal manusia tentu itu akan mempengaruhi sikap dan pola hidup manusia yang menganut budaya tersebut. Jadi, manusia berbudaya bisa diartikan sebagai manusia yang mempunyai akal budi, pekerti yang memiliki etika dan sesuatu yang dianut juga dipercaya sebagai sesuatu yang berpengaruh dan menghasilkan hal- hal nyata dalam kehidupan bermasyarakat yang tentu nya harus disesuaikan dengan nilai- nilai yang ada. Manusia berbudaya juga harus memiliki kesadaran yang tinggi juga rasa bertanggungjawab atas setiap perbuatannya.

2. Peranan
Seberapa penting kah menjadi manusia berbudaya itu? Mengapa kita harus menjadi manusia berbudaya? Menurut saya, ada beberapa alasan yang mendasari manusia berbudaya, yaitu :
a) Kita membutuhkan orang lain juga mempunyai kehidupan sosial yang membutuhkan interaksi antar manusia.
Bila kita tidak berbudaya kita akan mendapatkan hal- hal yang buruk juga seperti tidak sewajarnya yaitu tidak mempunyai aturan. Padahal sebagai manusia yang jelas memiliki akal budi kita mengerti betul bagaimana melakukan hal yang baik dan buruk. Namun, satu hal yang membuat kita lupa akan semua itu yaitu rasa peduli yang rendah seperti pemikiran bahwa kita berada di posisi yang lebih tinggi dari orang lain juga merasa tidak membutuhkan orang lain.
b) Kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas apa yang sudah diberikan.
Manusia adalah makhluk satu- satu nya yang berbeda dari yang lain nya yaitu mempunyai akal budi. Tentu kita juga harus menganut nilai- nilai yang benar dalam berbudaya.
c) Kita harus menjadi manusia berbudaya karena kita menghargai diri kita sendiri dan atas semua yang sudah kita miliki.
Dengan berbudaya, kita memiliki etika atau karakter yang khas dan baik dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kita juga bisa menjadi pribadi yang bernilai dan tidak menyusahkan orang lain di sekitar kita. Dengan menghargai diri sendiri kita bisa lebih berkarya atau berbudaya memancarkan hal- hal yang benar. Menghargai hal- hal sederhana juga dapat menjadi salah satu bagian dari penting nya menimbulkan rasa yang lebih dari berbudaya. Bila, kita tidak berbudaya juga kita tidak akan mendapatkan penghargaan yang lebih dari sekitar.
d) Berbudaya itu penting karena sebagai arahan hidup dalam kehidupan.
Hidup menjadi lebih teratur dengan pola- pola dan tata cara aturan yang sesuai. Apalagi, kita harus menyesuaikan dengan kebudayaan Indonesia yang beragam. Terlebih lagi, ini juga dapat mewakili sebagai cerminan dari negara kita sendiri dan wujud cinta terhadap tanah air. Kita juga menjadi lebih terarah bagaimana harus bersikap, dll. Di sisi lain, bila manusia tidak berbudaya akan mejadikan tata kehidupan yang tidak ada aturan, semua akan menjadi kacau balau tanpa pemikiran lebih lanjut untuk mengembangkan hal – hal yang ada. 

3. Aplikasi
            Setelah mengetahui definisi dan seberapa pentingnya menjadi manusia berbudaya itu, lalu bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari- hari? Sebenarnya pengembangan budaya dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Bagaimana menjadi manusia berbudaya itu sendiri sebenarnya dapat kita lihat dari pancasila negara kita seperti yang kita tahu terdapat unsur agama, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Secara lebih detail dapat saya jelaskan menjadi sebagai berikut:
1. Unsur Agama
    “Ketuhanan yang Maha Esa.” Dalam beragama kita mempunya suatu aturan dan nilai nilai tertentu. Apalagi dalam negara Indonesia yang majemuk ini terdapat berbagai agama. Mempunyai agama dan menjalankan nya dengan hikmat saja sudah termasuk menjadi manusia yang berbudaya. Ditambah lagi bila kita dapat memahami agama itu sendiri secara lebih mendalam. Setiap agama pasti mengajarkan hal- hal yang baik. Unsur agama adalah hal yang mendasar dalam melakukan segala sesuatu nya. Kita dapat belajar bahwa semua yang kita dapat berasal dari Tuhan, kita percaya bahwa di bumi ini adalah punya Tuhan dalam mengembangkannya kita perlu taat dan setia kepada- Nya apabila kita ingin melaksanakan hal selanjutnya di mana kita juga dapat mengetahui yang jahat dan yang baik, membantu sesama manusia, juga memelihara ciptaan Tuhan yang lain merupakan tanggungjawab yang sudah dititipkan kepada manusia. Menghormati perbedaan agama satu sama lain juga termasuk hal- hal sederhana dalam menunjukkan bahwa manusia berbudaya. Mempunyai kepercayaan yang kokoh dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran- ajaran sesat ataupun hal- hal yang membinasakan lainnya juga mewakili sikap sebagai manusia berbudaya. Seperti kasus yang beredar bahwa ISIS semakin marak dalam melakukan pergerakannya, kita harus menjadi manusia berbudaya yang menganut agama yang kuat agar tidak terbujuk oleh apapun embel- embel nya yang membuat kita goyah dalam beragama. ISIS sebenarnya adalah manusia berbudaya dalam unsur agama namun agak berlebihan jadi menimbulkan hal- hal yang mengerikan dan mereka tidak menganut unsur- unsur lainnya dalam berbudaya. Hal ini juga akan berpengaruh dalam sikap kita, dll yang akan dibahas pada unsur selanjutnya.
2. Unsur Kemanusiaan
    “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.” Dalam berbudaya kita harus mempunyai nilai kemanusiaan agar bisa menoleransi sekitar. Menghargai perbedaan yang ada, tidak memandang suku rasa tau agama yang dianut menjadi salah satu contoh manusia berbudaya dalam unsur kemanusiaan. Kita juga dapat melakukan bakti sosial untuk membantu orang- orang yang membutuhkan, tidak semena mena terhadap orang lain, menghormati orang lain dan berkerjasama dengan orang lain sehingga dapat membentuk suatu kesatuan yang akan dibahas dalam unsur selanjutnya.
3. Unsur Persatuan
    “Persatuan Indonesia.” Contoh sederhana dalam unsur ini adalah dengan mencintai negara kita sendiri. Dengan mencintai produk lokal dan membeli nya merupakan salah satu wujud apresiasi terhadap karya bangsa. Mengembangkan kemampuan yang ada untuk kepentingan negara juga dapat merupakan manusia berbudaya dalam mengembangkan unsur persatuan. Contoh : sebagai mahasiwa/i di jurusan sistem informasi kita dapat belajar banyak tentang teknologi dan informasi yang kelaknya diharapkan dapat menciptakan dan mengelola informasi dengan program guna melengkapi fasilitas dan kebutuhan lebih lanjut dalam perkembangan teknologi kini. Tidak lupa juga kita harus melaksanakannya dengan nilai- nilai yang bermoral jadi kita bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah kita perbuat. Dalam bersosialisasi dalam kelas maupun ruang lingkup kampus pun dapat menciptakan satu kesatuan untuk dapat mengeksplor diri dan membangun komunikasi yang fleksibel. Salah satu nya dalam kampus terdapat banyak organisasi, mulai dari himpunan setiap jurusan juga BEM yang dapat lebih luas lagi kita dalam berorganisasi. Bagaimana menyatukan kesatuan dan program kerja guna mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan. Dari situ juga dapat terlihat sebagai manusia berbudaya dalam mengolah pikiran untuk melaksanannya.
4. Unsur Kerakyatan
    “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan/ Perwakilan.” Contoh : menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi, tidak egois, bertanggungjwab atas setiap kewajiban,dll. Hal ini dapat menunjukkan bahwa manusia berbudaya dengan memiliki etika dan akal budi yang ada.
5. Unsur Keadilan
     “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Contoh : adil dalam mengambil keputusan, tidak boros juga merupakan adil dalam mengatur sistem keuangan, menghargai budaya orang lain dan dapat menyeimbangkan kewajiban apa yang harus dilakukan sebagai mahasiswa/i dalam lingkup kecil juga besar adalah adil dalam mengatur diri sendiri dalam berbudaya.